Mulai hari ini saya akan mencoba mengasuh sebuah kategori baru yang berjudul T&T (singkatan dari Tips dan Trik). Di kategori ini saya akan menyajikan sejumlah tips dan trik praktis tentang apa saja yang menurut saya menarik, yang saya peroleh dari internet atau sumber-sumber lainnya seperti dari pengalaman saya sehari-hari, obrolan sersan (serius tapi santai) dengan teman-teman, dan lain sebagainya. Jadi tidak melulu berceritakan tentang dunia Teknologi, Komunikasi dan Informasi. Bahasa pengantar yang dipakai adalah bahasa Indonesia. Mudah-mudahan informasi yang diperoleh di sini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.
T&T 1: Instalasi Live CD Slackware
Sebenarnya menginstal Slackware tidaklah sesulit yang dibayangkan orang pada umumnya. Cara yang paling gampang agar distro Linux satu ini dapat berjalan langsung di komputer kita adalah dengan menginstalnya dari Live CD Slackware. Terserah varian mana yang anda gunakan, yang jelas instalasi dapat dilakukan manual sewaktu anda menjalankan Live CD tersebut. Terus, caranya bagaimana? Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan yang saya rangkum dari forum SLAX.
- Jalankan Live CD Slackware yang ingin anda instal ke komputer. Tunggu sampai proses booting selesai dan Desktop Environment (bisa KDE, Gnome, Xfce, dll.) yang digunakan muncul di hadapan anda.
- Persiapkanlah dua partisi hard disk kosong, satu untuk menampung seluruh isi dari Live CD tadi dan satunya lagi untuk swap. Anda dapat menggunakan program partisi yang tersedia di dalam Live CD, seperti QtParted atau GParted. Bisa juga menggunakan cfdisk di konsol. Selanjutnya jangan lupa untuk membuat filesystem di partisi yang bukan untuk swap (ext2, ext3, reiserfs atau xfs). Besar partisi disesuaikan dengan standar yang dipakai oleh Live CD, sementara besar swap biasanya 2 kali besar RAM komputer yang dipakai. Petunjuk untuk mempartisi hard disk sudah banyak tersedia di internet. Silakan tanya kepada Paman Google yang baik hati untuk referensi lebih lanjut. 😛
- Setelah semuanya dilakukan, mount partisi yang baru dibuat tadi, contoh di /mnt/hda2 (tempat mount dapat disesuaikan dengan kondisi anda masing-masing, dalam hal ini Windows terinstal di hda1). Setelah di-mount, kopilah semua berkas dan direktori Live CD ke partisi yang dimaksud. Copy paste kode berikut jika anda ingin hasil yang cepat.
cp –preserve -R /{bin,dev,etc,home,opt,lib,root,sbin,usr,var} /mnt/hda2
mkdir /mnt/hda2/{boot,mnt,proc,sys,tmp}
cp /boot/boot/vmlinuz /mnt/hda2/boot - Kemudian mount proc dan dev, chroot hda2 dan konfigurasi boot loader LILO.
mount -t proc proc /mnt/hda2/proc
mount –bind /dev /mnt/hda2/dev
chroot /mnt/hda2
liloconfig - Dalam kondisi ter-chroot, edit berkas /etc/lilo.conf dan simpan melalui editor favorit anda. Contoh berkas lilo.conf yang sederhana:
boot = /dev/hda
prompt
timeout = 300
vga=791image = /boot/vmlinuz
root = /dev/hda2
label = SLAMPP
read-writeother = /dev/hda1
label = Windows
table = /dev/hda
boot-as=0x80 - Lalu, jalankan perintah /sbin/lilo -v untuk mengaktifkan konfigurasi LILO.
- Jika tidak ditemukan kesalahan, LILO anda sudah terinstal dan siap digunakan. Keluar dari chroot dengan mengetik perintah exit di konsol. Anda akan kembali ke lingkungan kerja Live CD.
- Ketik perintah reboot untuk me-restart komputer anda. Mari berdoa semoga tidak terjadi kesalahan yang berarti. 🙂
- Tampilan menu LILO pun muncul menampilkan link ke sistem operasi distro linux Slackware dan Windows. Pilihlah yang linux untuk mentes apakah instalasi yang dilakukan tadi berjalan dengan baik.
- Selamat mencoba!
Lalu apa yang terjadi jika instalasi tidak berjalan semulus yang dibayangkan?
Jangan panik, bacalah selalu pesan kesalahan yang ditampilkan. Biasanya anda akan mengetahui permasalahannya ada di mana. Bila tidak bisa diselesaikan sendiri, jangan segan-segan untuk bertanya pada yang lebih tahu. 🙂
Apakah Live CD Slackware tadi tidak memiliki program instalasi yang menjalankan semua proses instalasi di atas secara otomatis?
Sebagian besar distro itu sudah memiliki program yang dimaksud. Untuk itu silakan mencari informasi lebih lanjut di website pengembangnya. Jika tidak tersedia, cara manual di atas adalah cara yang paling efektif.
Apakah cara ini dapat diterapkan di distro lainnya selain Slackware?
Saya sendiri belum pernah mencobanya. Tapi secara prinsip, hal yang sama dapat dilakukan pada distro lainnya. Ada yang mau mencoba? 😉
knapa labelnya diberi nama SLAMPP ?
gue sudah coba SLAMPP tp kurang nyaman dg xcfe dan bagaimana cara mengupdate xampp ? dapatkah mas mengupdate SLAMPP ke versi 3.0 yg lebih up2date (kernel, kde)?
mungkinkah SLAMPP berbasis ubuntu? bagaimana cara membuatnya?