Wah, tak terasa sudah lama juga ya saya tidak mengisi jurnal secara panjang lebar di sini. Entah kenapa, seperti ada perasaan malas yang hinggap di diri ini untuk bercerita tentang apa-apa saja yang saya lakukan dan alami beberapa hari ini. Mungkinkah ini disebabkan karena hari-hari saya yang begitu membosankan sehingga semua kejadian yang terjadi dianggap sesutau hal yang biasa saja? Ah, tak tahulah.. Yang jelas, beberapa hari ini saya seperti orang linglung. Terkadang tidak tahu apa yang harus dikerjakan atau bahkan segera lupa dengan sesuatu yang padahal baru saja saya peroleh atau ketahui. Bahkan orang yang paling dekat dengan saya mengatakan hal yang sama dan dia pun bingung kenapa saya bisa menjadi seperti ini. Banyak berpikir tapi sedikit realisasi, itulah jawaban yang kira-kira dapat menjelaskan situasi saya saat ini. Lalu, apakah karena pikiran yang tidak terealisasi dapat membuat seseorang menjadi linglung? Hmm…
Mungkin salah satu cara terbaik dalam mengatasi linglung ini, menurut saya, adalah dengan menuangkan segera semua pikiran yang muncul di kepala ke dalam satu bentuk yang dapat diingat atau dipanggil kembali. Sebagai contoh dengan menulisnya atau mungkin bila bisa langsung mengerjakannya. Bisa jadi oleh karena kesibukan atau hal-hal yang lainnya, semua ide tersebut akan sirna dengan cepat bila tidak segera diproses. Nah, sewaktu diperlukan, dia tidak ada lagi. Tapi dasar sayanya saja yang tidak terbiasa berbuat demikian. Akibatnya ya seperti ini, linglung sendiri hehe.. 🙂 Ah sudahlah, ada baiknya kita pindah ke topik yang lain saja. Setuju? 🙂
Beberapa hari belakangan ini cuaca di Rotterdam sangat tidak bersahabat. Sebentar-sebentar turun hujan. Lumayan bila hujan tersebut turunnya hanya sebentar, ini bahkan bisa berhari-hari. Apalagi ditambah dengan tiupan angin yang kencang membuat udara terasa dingin sekali. Dulu saya masih sering naik sepeda bila hendak ke mana-mana, tapi sekarang sebelum keluar harus cek cuaca di luar dulu. Bila hujan atau terlalu dingin, sebaiknya saya naik kendaraan umum seperti tram, metro atau bus daripada jatuh sakit atau terjadi kejadian yang tidak diinginkan di jalan. Terkadang serba salah juga. Bila tidak naik sepeda, badan jadi lemas. Bila naik sepeda di tengah cuaca seperti ini, jadi basah dan kedinginan. Tapi kalau mengingat keuntungan bersepeda yang cepat sampai di tempat tujuan, saya suka jadi nekat naik sepeda, masa bodoh dengan keadaan cuaca. Walhasil, ya itu tadi jadi basah, kedinginan dan parahnya bila kondisi tubuh kurang fit, bisa kena flu dan sakit kepala. Oh ya satu lagi kebiasaan saya yang tidak baik, karena saya tidak pernah menghapal jadwal kedatangan tram, metro atau bus, bila terlalu cepat atau terlambat sampai di haltenya, saya juga sering harus menunggu lama di tengah dinginnya udara saat itu. Nah, kalau sudah seperti itu barulah saya terpikir untuk menghapal jadwal dan menyadari betapa bodohnya saya saat itu. 🙂 *tersipu malu*
Seperti yang pembaca sudah ketahui sebelumnya dari beberapa entry di situs ini, dalam dua minggu terakhir ini saya sedikit disibukkan dengan kegiatan memodifikasi beberapa modul dan blok PHP-Nuke dan PostNuke untuk dapat digunakan dalam lingkungan Mambo Open Source. Alhamdulillah sudah ada beberapa yang berhasil dimodifikasi dan sekarang sudah dapat di-download di situs ini. Terus terang, kegiatan seperti ini sudah menjadi kebiasaan saya sejak satu setengah tahun yang lalu. Tujuan utama dari apa yang saya lakukan ini adalah agar sebuah modul atau blok menjadi sesuatu hal yang cross-platform, bisa digunakan di mana saja. Memang tidak mudah merealisasikannya. Pertama kali kita harus tahu struktur dari masing-masing software luar dalam, kode-kode apa saja yang digunakan dan cara kerjanya. Bila ini sudah dikuasai, saya yakin anda juga dapat melakukan hal yang sama. Tidak sulit sebenarnya, asalkan punya semangat y
ang kuat, waktu luang dan tahan stres. Namanya juga sebuah proses, jadi lakukanlah sesuai dengan kondisi masing-masing. Jangan terlalu dipaksakan hehe.. Nah, karena begitu seringnya saya memodifikasi modul atau blok, saya jadi malas atau tidak berminat membuat sendiri. 😦 Terus terang, ini salah satu kerugian yang saya peroleh, kreativitas dan inovasi jadi tumpul. Walau tidak semuanya jelek. Tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Saya berharap suatu saat nanti, saya akan membuat modul atau blok dari hasl jerih payah sendiri. Beginilah nasibnya seorang ekonomis yang mencoba untuk berkiprah di bidang IT. Semua berjalan serba lambat karena belum punya cukup senjata untuk berbuat. (“,)
Sejak diperkenalkan kurang dari setahun yang lalu, situs duniakita.net telah mendapat perhatian yang cukup banyak dari pemerhati CMS di Indonesia. Walau situs itu belum sepenuhnya selesai, banyak sudah tanggapan yang saya peroleh. Alhamdulillah semuanya positif. 🙂 Bahkan ada beberapa orang yang sampai meminta advis kepada saya untuk membantu mereka membuat skripsi dalam bidang CMS ini. (Wow! Terus terang saya merasa tersanjung dibuatnya. Terima kasih.) Karena kemampuan saya juga masih terbatas, kepada mereka saya hanya bisa memberikan sedikit arah dan beberapa tips sehingga penelitian mereka menjadi lebih terfokus. Semoga saja ada manfaatnya ya..
Insya Allah dalam waktu dekat ini saya akan coba menyelesaikan situs tersebut dan mudah-mudahan bisa menjadi sumber referensi yang baik bagi para pemerhati dan pengguna CMS di Indonesia. Sebenarnya sudah ada yang menawarkan kepada saya supaya menulis buku tentang CMS. Tapi karena masih sibuk dan berkutat dengan beberapa kegiatan utama di sini, untuk sementara waktu rencana itu saya tunda dulu. Wah, ingin rasanya menjadi seorang penulis yang handal dan tulisan-tulisannya dibaca banyak orang. Tapi kapan ya? *mengkhayal*
Tak lama lagi, hari raya Idul Adha 1424 H menjelang. Ada di antara pembaca yang ikut kurban tahun ini? Sebaiknya selagi mampu, perbanyaklah melakukan kurban. Karena hal yang demikian lebih utama dan sangat baik. Dalam semangat inilah, insya Allah, tahun ini saya sekeluarga akan berkurban di Palembang. Walau saya sendiri tidak bisa hadir, tapi orang tua insya Allah bisa. Jadi ceritanya, saya akan diwakili saja oleh beliau. Semoga saja daging kurban tersebut dapat dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkannya dan kita memperoleh hikmah dari ritual tahunan ini.
Wah, panjang sekali jurnal kali ini. Saya khawatir tidak semua orang akan membacanya sampai habis. Tapi, tak mengapalah. Hitung-hitung melepas kangen dan merangkum secara garis besar apa-apa saja yang saya lakukan dan alami beberapa waktu belakangan ini. Kalau ada reaksi, silakan meninggalkan komentarnya di bawah tulisan ini.
Selamat berakhir pekan!