What a Beatiful Day, Today!

Apa yang sebenarnya membuat hari ini begitu indah, sebegitu indahnya sehingga judul jurnal kali ini adalah ‘what a beautiful day today!’? Jawabannya adalah cuaca. Cuaca hari ini bagus sekali. šŸ™‚ Matahari bersinar dengan teriknya. Pohon-pohon ‘hidup’ kembali, dahan-dahan yang tadinya ‘gundul’ mulai ditumbuhi dedaunan berwarna hijau. Bunga-bunga bermekaran di mana-mana, begitu banyaknya seakan-akan satu sama lainnya berlomba menunjukkan kecantikan dan keindahan dari setiap kelopak yang merekah. Belum lagi ditambah dengan indahnya pemandangan di tepi sungai Maas yang membelah Rotterdam menjadi dua bagian, Utara dan Selatan. Aktivitas kehidupan terus berjalan, walau dirasakan sedikit santai. Karena setiap orang berusaha menikmati indahnya hari ini dengan caranya masing-masing. Keadaan ini sempat membangunkan kembali beberapa memori yang ‘tertidur’ di kepala ini. Kenangan masa kecil, kenangan sewaktu masih tinggal di Indonesia serta beberapa keprihatinan terhadap apa yang terjadi di Indonesia.

Kenapa begitu?
Paling tidak ada dua hal yang mendasarinya.
Pertama, sudah semestinya kita, terutama saya, mensyukuri semua nikmat yang telah Allah berikan kepada rakyat Indonesia. Tanah yang subur, alam yang indah, kekayaan alam yang berlimpah ruah, sumber daya manusianya yang banyak, adat istiadat dan iklim/cuaca yang bersahabat merupakan beberapa contoh di antaranya. Namun sayang seribu sayang, semua nikmat tersebut belum dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Akankah ini terus berlangsung sampai suatu ketika semuanya itu tiba-tiba lenyap, tak berbekas?

Kedua, kebebasan dan ketertiban. Masih berbekas di ingatan ini, betapa bebas dan leluasanya saya sewaktu kecil bermain, mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan rasa ingin tahu yang besar dan hidup di tengah-tengah masyarakat yang masih erat memegang adat istiadat, kebudayaan dan dekat dengan alam. Hidup ini terasa damai dan tenang. Suatu hal yang sekarang, mungkin, sukar untuk diperoleh kembali. Arus globalisasi, modernisasi dan industrialisasi telah merambah hingga ke pelosok-pelosok pedesaan. Bukan berarti saya menentang kemajuan, hanya saja kemajuan yang ada sekarang kesannya tidak terarah dan ‘merusak’. Semua sudah berubah. Memang benar, kebebasan di tengah masyarakat kita semakin berkembang, apalagi setelah adanya arus reformasi. Masyarakat sekarang telah lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya, berkreasi dan berbuat. Tapi apakah harus mengorbankan berbagai kepentingan lainnya sehingga kedamaian dan ketenangan hidup di Indonesia terganggu? Tegakah kita bila suatu saat melihat anak-anak kita, generasi selanjutnya, tidak memiliki tempat untuk bermain, tempat aman di mana mereka tumbuh dan berkembang dan menikmati masa kecilnya dengan baik? Waktulah yang akan menjawab…

Memang terasa sekali bedanya bila kita di luar negeri. Saya menjadi lebih obyektif memandang semua perkembangan yang terjadi di Indonesia. Suatu hal yang mungkin tidak dapat saya alami bila berada di Indonesia.
Walau bagaimana pun, Indonesia tetap tanah airku!

Baiklah, sekarang kita beralih ke topik pembicaraan yang lain. Hari ini saya ada kuliah pukul 09.00. Seusai kuliah, internetan sebentar sampai pukul 11.30 dan kemudian pulang ke rumah. Karena tidak ada pekerjaan lagi, akhirnya saya jadi juga memperbaiki sepeda yang sempat tertunda beberapa kali. ‘Spatbord’ di roda belakang patah, karena sudah tua dan karatan. Belum lagi roda belakang yang sedikit bengkok. Inilah risikonya bila hidup di negeri orang, semuanya harus dikerjakan sendiri. Karena bila diupahkan ke orang lain, biayanya mahal sekali. Lebih baik beli sepeda baru lagi kalau begitu hehehe… Keuntungannya adalah hidup mandiri dan tidak lekas putus asa. Alhamdulillah, sekarang sepedanya sudah ‘bagus’ kembali. Insya Allah besok akan saya coba keliling kota.

Sehabis memperbaiki sepeda, istirahat, nonton TV, makan siang, mandi dan tidur sebentar. Sempat juga membaca beberapa halaman buku ‘Linux System Admini
stration’ (ada cita-cita jadi seorang network/system administrator nih.. (“,) ). Dan sekarang menulis jurnal ini. Sepertinya setelah ini mau makan malam dan menghabiskan malam dengan berbagai aktivitas ringan lainnya yang saat ini belum dapat disebutkan satu per satu. Ceritanya spontan aja, begitu…

Oh ya, kemarin Alhamdulillah blok random ayat untuk PN Quran Module akhirnya selesai juga dan sekarang sudah dapat di-download di situs ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih kang Dian atas bantuannya. šŸ™‚

Baiklah, sampai jumpa lagi di jurnal berikutnya ya..

Advertisement