Badanku pegal-pegal semua, euy!

Hari ini cuacanya cerah sekali. Matahari bersinar dengan teriknya. Mungkin bila diukur temperatur rata-rata hari ini, temperatur hari ini bisa mencapai 20 C. Jarang lo hal-hal yang seperti ini terjadi di sini, terutama di awal-awal musim semi. Biasanya, seperti yang telah saya gambarkan dan tulis di beberapa jurnal sebelumnya, antara cerah dan tidak cerah, kebanyakan tidak cerah cuacanya. Oleh karena itu, jangan sampai kaget bila hari ini di jalan bertemu dengan banyak orang yang keluar rumah hanya untuk menikmati indahnya cuaca. Heerlijk…

Nah, berhubung cuacanya bagus sekali, tadi pagi saya dan teman-teman main bola kaki di taman Zuiderpark, Den Haag. Kalau tidak salah yang hadir tadi ada sekitar 12 orang. Memang acara main bola kaki ini sudah menjadi program tetap kami di hari minggu pagi. Walau sebenarnya beberapa waktu belakangan ini, saya lebih banyak absennya dibandingkan hadirnya. Mau tahu apa kenapa? Hmmm.. tidak ada yang istimewa, hanya saja terkadang saya malas bangun pagi. Maklumlah, hari minggu adalah hari untuk istirahat setelah 6 hari kuliah, belajar dan bekerja. Bukan begitu? šŸ™‚ Tapi karena badan juga ada haknya, akhirnya saya bermain bola kaki juga hehehe… Posisi saya selama ini bila tidak jadi bek, ya kiper. Tapi seringnya sih jadi bek. šŸ™‚ Sekali-sekali maju juga ke depan, bantu penyerangan. Tadi kita bermain hampir 4 jam lamanya. Tak terasa memang bila sudah keasyikan. Buntutnya yaitu habis main, badan pegal-pegal semua, belum lagi tadi sempat kedua betis kaki ini kram dua kali, tangan lecet kena sepatu bola dan terakhir kaki kanan diinjak sepatu bola lawan. Bisa dibayangkan bagaimana sakitnya bila semua hal itu terjadi bersamaan. Alhamdulillah, walau pun demikian, akhirnya tim kita menang dengan skor 8-7 lawan tim orang Arab/Turki. Sesampainya di rumah, segera mandi dan makan. Lapar juga euy! Kemudian sms orang tua. Ibu saya sampai wanti-wanti seperti ini dalam bahasa Palembang nya yang kental, “Kalu maen bola jangan dihoji nian, biaso-biaso baelah. Boleh kakitu idak kram. Nah, sekarang kamu istirahatlah. Sudah makan belum?” Ceritanya jadi anak kecil lagi nih hehehe… tapi senang kok, itu kan tandanya mereka sayang.. ^.^

FYI, hari ini di Rotterdam dan di London diadakan lomba marathon tingkat dunia. Banyak pelari-pelari marathon top dunia hadir di kedua events ini, walau sedikit yang berasal dari daratan Asia. Saya rasa ada kaitannya juga dengan penyakit SARS yang saat ini tengah berjangkit di sana. Saya sendiri tidak tahu siapa yang menjadi pemenangnya. Sudahlah, kan masih banyak hal-hal lain yang perlu memperoleh perhatian lebih daripada sekedar mengetahui siapa yang menjadi juara marathon tahun ini. Terlalu banyak informasi yang masuk juga tidak baik.

Oh ya pembaca, hari Jumat kemarin, keluarga besar saya tengah diberi cobaan oleh Allah dengan telah berpulangnya ke rahmatullah wak laki-laki dari pihak ibu. Saya sempat sedih ketika mendengar kabar ini dari orang tua. Beliau seorang figur bapak yang sangat saya hormati dan sayangi. Banyak sudah kenangan manis yang terukir di hati ini, terutama di saat-saat kebersamaan saya dengan beliau. Sekarang beliau sudah pergi, saya hanya dapat berdoa semoga Allah menerima arwah beliau di tempat yang terbaik di sisiNya, semoga Allah mengampuni semua dosa-dosanya dan memberikan kesabaran dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.

Kemarin, saya dan jamaah pengajian ISR Marconiplein melaksanakan shalat ghaib untuk beliau. Insya Allah, bila saya di Indonesia nanti saya akan berziarah ke kuburan beliau dan menjenguk keluarga yang ditinggalkan.

Selamat jalan, wak…

Ah, hidup ini singkat sekali ya..

Advertisement