Hmm.. Mau cerita apa ya?

Waktu memang berjalan cepat sekali. Tak terasa trimester baru segera dimulai. Trimester baru berarti mata kuliah baru, dosen baru dan suasana baru. Terkadang menyenangkan juga sih.. Tapi sepertinya beberapa hari ke depan saya akan melupakan sejenak aktivitas perkuliahan. Ingin istirahat. Capek. Nah, yang menjadi pertanyaannya sekarang kira-kira apa ya yang akan saya lakukan sampai akhir pekan ini? Hmm… *berpikir*

Ada beberapa kemungkinan yang terlintas di kepala ini. Kemungkinan pertama, benar-benar istirahat. Hal ini berarti tidak melakukan apa-apa, kecuali yang wajin-wajib seperti makan, minum, shalat, tidur, dan lain-lain. Kemungkinan kedua, menyibukkan diri dengan pekerjaan-pekerjaan ringan, seperti keluar rumah, jalan-jalan sama teman, nonton film, atau sejenisnya. Kemungkinan ketiga, menyibukan diri dengan pekerjaan-pekerjaan berat, seperti bekerja di kantor Pak Hamdi, ‘bergaul’ dengan komputer-komputernya, mengelola beberapa situs yang ada dan melanjutkan beberapa proyek yang sampai saat ini tertunda. Kemungkinan keempat, kombinasi dari tiga kemungkinan yang ada.
Hmmm…. *berpikir lagi*
Sepertinya pilihan keempat lebih menarik untuk dilakukan. Gabungan antara santai dan serius. 🙂

Terus terang saat ini saya tidak punya banyak bahan untuk disampaikan. Mungkin hanya ingin mengungkapan beberapa ganjalan yang terdapat di dalam hati ini.

Ganjalan pertama, perang antara Irak dengan Amerika, cs sepertinya tidak dapat dihindarkan lagi. Usaha diplomasi gagal total tanpa membuahkan hasil yang diinginkan. Walau sebagian besar penduduk dunia menentang perang ini, akan tetapi Bush dkk masih tetap pada pendirian awalnya untuk menyerang Irak dengan dalih hak asasi manusia dan keamanan dunia. Oh, apa yang sebenarnya kau inginkan Bush? Tidakkah kau menyadari dampak negatif yang muncul dari perang tersebut? Tidak adakah rasa kasih sayang di dalam hatimu terhadap sesama manusia, terlebih-lebih kepada orang yang telah teraniaya sepanjang hidupnya? Tidakkah kau tahu bahwa hidup di dunia ini sangatlah singkat dan sudah seharusnya mengisi hidup ini dengan hal-hal yang bermanfaat? Oh Bush, Blair, benarkah perang ini hanyalah berupa langkah awal guna melandasi kepentingan-kepentingan kalian yang lain? Sudah seharusnya semua negara di dunia ini, terutama negara-negara muslim berbicara dan beraksi menentang tindakan biadab ini. Janganlah kalian tinggal diam menyaksikan saudara-saudara sekalian ditindas. Tak tergerakkah hati nurani kita bila hal yang sama terjadi pada keluarga kita sendiri?

“Ya Allah, limpahkanlah kasih sayangMu kepada kami yang haus ini. Berikanlah kepada rakyat Irak kekuatan fisik dan nurani untuk membela tanah airnya. Jadikanlah mereka semua hamba-hambamu yang shaleh. Terimalah segenap perjuangan mereka sebagai amal shaleh yang tak ternilai harganya di sisiMu. Akhirilah ketidakadilan di muka bumi dan berilah petunjuk kepada orang-orang yang mau berpikir dengan akal sehatnya. Ya Allah, jadikanlah kami ini orang-orang yang senantiasa sabar dan tabah dalam menghadapi segala cobaanMu.”

Ganjalan kedua, muncul di kepala ini sebuah renungan. Akankah seseorang memaafkan seseorang yang lainnya bila manusia tersebut telah berbuat salah, mengakui kesalahannya serta berusaha untuk memperbaiki dirinya?
Maaf-memaafkan satu sama lain adalah sesuatu yang sangat mulia. Akan tetapi masih saja ada manusia yang belum dapat memaafkan kesalahan yang telah diperbuat orang lain kepadanya. Memang terkadang sulit untuk menerima permohonan maaf seseroang, tapi perlu diingat, Allah saja Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun, akankah kita melangkahi kekuasaan Allah dengan berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak ada hak atas kita untuk itu? Hmmm… *merenung*

Wah, sepertinya jurnal kali ini saya akhiri di sini saja. Semoga bermanfaat. Kadang kali merenung dapat membantu kita untuk tetap berada di jalanNya. Just a though…

Advertisement