Haji 1423 H

Akhirnya hari H-nya pun tiba 🙂 Tepat pukul 12.30 hari ini, rombongan pertama dari Stichting Al-Hidayah Holland berangkat ke tanah suci guna melaksanakan rukun Islam ke-5, yakni menunaikan ibadah haji. Rombongan tersebut dipimpin langsung oleh Ustdz Hamdi yang juga pimpinan dari Stichting Al-Hidayah Holland. Insya Allah, mereka akan tinggal di sana selama 3 minggu lamanya dan akan kembali pada tanggal 19 Februari 2003 yang akan datang. Rombongan kedua, insya Allah, akan diberangkatkan pada tanggal 31 Januari 2003. Romobongan ini nantinya akan tinggal selama 2 minggu dan akan kembali bersamaan dengan rombongan pertama.

Selaku salah seorang panitia penyelenggara haji tahun ini, ada perasaan bangga, senang, dan syukur kepada Allah hinggap di hati ini. Bangga dan senang, karena semua program berjalan sesuai dengan rencana dan rombongan dapat diberangkatkan tepat waktu. Syukur kepada Allah SWT, karena tanpa bantuan dan kemudahan yang diberikan, semuanya akan mustahil direalisasikan. Namun tak dapat dipungkiri juga, tahun ini merupakan tahun terberat selama penyelenggaraan haji oleh Stichting Al-Hidayah Holland. Tidak hanya disebabkan oleh hal-hal yang bersifat materi tapi juga oleh hal-hal yang bersifat non-materi. Terlebih lagi ditambah oleh adanya peraturan baru dalam penyelenggaraan haji dan umrah yang berlaku sejak tahun lalu dan diperbaharui kembali tahun ini. Sebagai akibatnya, banyak penyelenggara haji dan umrah yang mengalami kesulitan dalam pengurusan visa. Khusus untuk tahun ini, setiap penyelenggara haji memiliki kuota jamaah yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk itu, setiap penyelenggara mesti menandatangani kontrak langsung di Arab Saudi baik untuk transportasi dan akomodasinya. Oleh karena tahun ini kuota kami hanya 70 orang, hampir saja tidak semua jamaah dapat diberangkatkan tahun ini. Tahun ini terhitung sekitar 150 orang-an lebih yang mengurus haji melalui kita. Untuk menanggulangi masalah ini, Pak Hamdi akhirnya dibantu oleh para penyelenggara lain yang masih memiliki sisa kuota. Sehingga semua jamaah dapat diberangkatkan tepat pada waktu yang telah dijanjikan sebelumnya.

Sekedar informasi tambahan, setiap penyelenggara haji dan umrah baru dapat menjual jasanya bila sudah memiliki izin dari pemerintah Arab Saudi. Dan mereka pun mesti menjual jasanya dalam bentuk paket-paket yang sudah termasuk di dalamnya tiket, visa, transportasi dan akomodasi selama di tanah suci. Bila ada yang kurang, hampir bisa dipastikan permohonan visanya akan ditolak dan yang bersangkutan tidak dapat pergi ke Arab Saudi. Tapi dasar manusia, ada-ada saja usaha orang untuk mengelabui peraturan tersebut. Terbukti ada yang berhasil 🙂 Banyak orang yang mengeluh karena dengan demikian biaya haji/umrah akan lebih mahal daripada sebelumnya. Tidak semua orang mampu membayarnya. Tapi walau terus digubris, pemerintah Arab Saudi tetap pada pendiriannya. Mungkin ada baiknya juga. Seperti halnya dengan peraturan ini, pemerintah berusaha untuk menekan jumlah orang yang toh pergi naik haji/umrah tapi tanpa persiapan yang cukup yang pada akhirnya nanti akan menimbulkan masalah baru bagi pemerintah sendiri, seperti tingginya tingkat dan jumlah kriminal, gelandangan, dlsb.
Sungguh suatu hal yang dilematis bagi banyak pihak. Apalagi diperburuk dengan situasi pasca pengemboman WTC 2 tahun yang lalu. Semuanya diperketat dan terkadang terkesan dipersulit.

Seperti yang saya tulis dalam jurnal sebelumnya, sebelum berangkat jamaah haji Stichting Al-Hidayah Holland akan diberikan semacam manasik haji. Dan itu telah dilakukan kemarin di masjid Baiturrahman, Ridderkerk. Alhamdulillah manasiknya berjalan dengan baik dan makanannya juga enak-enak hehehe… 🙂 Sehabis manasik, saya bersama dengan Pak Syamsuddin langsung menuju ke mushalla. Tidak banyak yang datang, tapi walau bagaimana pun pengajian harus terus jalan. Seusai shalat maghrib, pelajaran membaca Al Quran yang diasuh oleh saya pun dimulai. Seperti biasanya, setelah dibaca bersama-sama, setiap
orang diberikan giliran untuk membaca dan sewaktu membaca tersebutlah saya masukkan sedikit-sedikit ilmu tajwid dan membetulkan cara pembacaan. Kemudian, kita makan malam bersama dan setelah itu acara bebas. Karena besoknya mau mengantar orang naik haji, saya pun pulang ke rumah lebih awal dari biasanya. Dipikir-pikir lumayan capek juga badan ini 🙂

Tepat pukul 09.30 hari ini, Pak Syamsuddin datang menjemput saya untuk pergi sama-sama ke Schiphol. Sebelumnya kita singgah sebentar di rumah Pak Sani dan dari sana perjalanan pun dimulai. Pak Sani adalah salah seorang anggota mushalla yang naik haji tahun ini. Sesampainya di sana, ratusan orang sudah hadir guna melepas kepergiaan orang yang dikasihi. Ada yang menangis karena sedih, tapi ada juga yang tetap tegar… Yah, suatu fenomena yang selalu kita jumpai di situasi-situasi seperti ini. Bukan begitu? Setelah semua rombongan berangkat, saya pun kembali ke Rotterdam dengan menumpang mobil Pak Ibrahim.

Doa saya bagi rombongan haji Stichting Al-Hidayah Holland:

“Semoga selamat dalam perjalanan ke Arab Saudi dan kembali ke Belanda. Semoga diberikan kemudahan dalam segala urusan di sana. Semoga diberikan kekuatan dan kesehatan dalam pelaksaanaan ibadah. Dan yang paling utama, semoga menjadi haji yang mabrur. Amin.”

Advertisement